Apakah Gigi Goyang Bisa Kembali Normal? Ini Solusinya

Breadcrumb

Gigi goyang sebenarnya merupakan hal yang normal jika terjadi pada anak kecil. Namun, menjadi tidak wajar ketika terjadi pada orang dewasa. Biasanya, hal ini pasti dilatarbelakangi oleh adanya gejala trauma, ataupun penyakit pada gusi maupun gigi. Akan tetapi, diperlukan diagnosa dari dokter gigi, untuk dapat menentukan langkah penanganan yang tepat.

Table of Contents

Apa Itu Gigi Goyang

Gigi goyang tentunya merupakan kondisi di mana terdapat gigi yang goyang. Ketika masih kecil, gigi goyang adalah hal yang normal terjadi di masa transisi dari gigi susu ke gigi dewasa. Namun, gigi dewasa (permanen) yang goyang bukanlah sesuatu yang biasa. Hal ini seringkali menunjukkan pertanda adanya masalah yang mendasari, seperti trauma atau penyakit.

Setelah seseorang menyadari gejalanya dan berkonsultasi, dokter gigi dapat membantu menyelamatkan gigi yang goyang sesegera mungkin. Beberapa gigi yang goyang dapat dikencangkan kembali dengan perawatan non-bedah seperti pembersihan gigi dan meningkatkan kebersihan mulut di rumah. 

Baca Juga: Apa Itu Karies Gigi dan Bagaimana Membersihkannya

Penyebab Gigi Goyang

Gigi goyang di usia dewasa tidak terjadi begitu saja tanpa sebab. Awalnya, gigi yang longgar dan goyang paling terasa saat menyikat gigi ataupun ketika menggunakan benang gigi. Selanjutnya, dokter gigi juga dapat melihat adanya goyangan saat melakukan kunjungan gigi rutin.

  1. Cedera

Gigi yang sehat tentunya juga akan kuat, tetapi benturan pada wajah atau kecelakaan kendaraan, misalnya, dapat merusak gigi dan jaringan di sekitarnya. Akibatnya, gigi dapat menjadi longgar dan goyang hingga tanggal.

Cedera pada gigi yang diakibatkan karena kecelakaan atau aktivitas olahraga dapat menyebabkan gigi goyang. Jika ini terjadi, maka secepatnya kunjungi dokter gigi sesegera mungkin. Sebab, cedera olahraga, kecelakaan, dan jatuh dapat menyebabkan kerusakan gigi.

  1. Penyakit Gusi

Dalam beberapa kasus, gigi yang longgar disebabkan oleh penyakit gusi yang serius. Hal ini dapat disebabkan karena infeksi bakteri yang menyerang gusi, jaringan, dan tulang di sekitarnya. Tanda-tanda awal penyakit gusi termasuk gusi yang berdarah, nyeri, atau merah.

Penyakit gusi juga dapat berakar dari kebersihan gigi dan mulut yang buruk. Misalnya seperti tidak menyikat gigi atau menggunakan benang gigi secara teratur, atau jika melewatkan jadwal pembersihan gigi secara teratur. Hal ini dapat membuat karang gigi semakin menumpuk di ruang di bawah gusi.

Kabar baiknya, penyakit gusi dapat diobati. Bahkan, jika ditemukan lebih awal, infeksi dan peradangan dapat dihentikan, sehingga akan berdampak memulihkan kesehatan gigi. Jika tidak diobati, penyakit gusi dapat berkembang dan menyebabkan kerusakan tulang. 

  1. Perubahan Hormon

Perubahan hormon menjadi penyebab gigi goyang selanjutnya pada orang dewasa, misalnya saja ketika hamil. Peningkatan kadar estrogen dan progesteron selama kehamilan dapat mempengaruhi tulang dan jaringan di dalam mulut.

Lonjakan hormon progesteron dan estrogen selama kehamilan dapat melonggarkan jaringan yang menahan gigi pada tempatnya. Kondisi ini disebut juga dengan radang gusi kehamilan. Orang yang mengalami radang gusi kehamilan biasanya menyadari bahwa gejalanya akan hilang setelah melahirkan.

Hormon yang melonjak ini dapat mengubah periodontium, yang merupakan kumpulan tulang dan ligamen yang menopang gigi dan menjaganya tetap pada tempatnya. Ketika periodonsium terpengaruh, satu atau beberapa gigi dapat terasa goyang.

  1. Bruxism

Demikian pula dengan kebiasaan mengatupkan gigi pada saat stres, atau menggemeretakkan gigi di malam hari dapat merusak jaringan dan melonggarkan gigi. Hal ini kemudian dapat menyebabkan gigi menjadi goyang.

Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari kebiasaan mengatupkan atau menggeretakkan gigi ini hingga akhirnya mengakibatkan nyeri rahang. Dokter gigi mungkin dapat mendeteksi masalah ini sebelum gigi rusak secara permanen. Maka dari itu, jangan lewatkan jadwal kunjungan rutin ke dokter gigi.

Apakah Gigi Goyang Bisa Kembali Normal?

Kabar baiknya adalah bahwa kondisi gigi goyang tidak berarti seseorang akan kehilangan giginya. Dalam banyak kasus, dokter gigi dapat menyelamatkan gigi yang goyang melalui berbagai metode perawatan gigi. Akan tetapi, kecil kemungkinannya bagi gigi goyang untuk membaik dengan sendirinya tanpa penanganan apapun.

Gigi permanen yang goyang membutuhkan perawatan profesional. Menunda konsultasi dengan dokter gigi biasanya hanya akan memperburuk gejala. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk merawat gigi goyang sampai nantinya tiba di kantor dokter gigi:

  1. Berkumurlah dengan air garam hangat untuk mengurangi peradangan

  2. Hindari makanan yang keras, renyah atau kenyal.

  3. Berkumurlah dengan obat kumur antibakteri dua kali sehari untuk mengurangi bakteri mulut.

Melakukan hal-hal tersebut tidak akan serta merta mengencangkan gigi yang goyang. Namun, dapat mengurangi risiko komplikasi tambahan sampai nanti dapat menemui dokter gigi.

Baca Juga: Biaya Membersihkan Karang Gigi di Puskesmas, Klinik Gigi dan Rumah Sakit

Cara Mengatasi Gigi Goyang

Mengatasi gigi goyang dapat dilakukan dengan melakukan kunjungan ke dokter gigi. Setelah mengidentifikasi penyebab gigi goyang, dokter gigi akan menentukan langkah penanganan yang tepat. 

  1. Pembersihan Gigi

Jika memiliki penyakit gusi, seseorang memerlukan prosedur pembersihan gigi khusus untuk menghilangkan plak yang mengeras yang menumpuk di bawah gigi dan gusi. Prosedur ini disebut scaling gigi dan root planing. 

Kemudian, dokter gigi bisa saja memberikan antibiotik untuk membantu membunuh infeksi, bergantung pada kondisi pasien. Scaling gigi menghilangkan karang gigi dan bakteri, sedangkan root planing menghaluskan permukaan akar dan membantu gusi menempel kembali ke gigi.

  1. Penyesuaian Gigitan

Dokter gigi akan membuang sejumlah kecil email dari gigi goyang dan gigi yang berlawanan. Hal ini akan mengurangi tekanan berlebih pada gigitan dan memungkinkan gigi yang goyang untuk sembuh.

  1. Splinting Gigi

Jika gigi goyang belum terlepas dari gusi, prosedur splinting dapat membantu. Selama prosedur ini, dokter gigi akan mengikat (merekatkan) dua gigi yang berdekatan. Hal ini dapat memberikan dukungan tambahan pada gigi yang longgar dan menjaganya agar tidak bergerak selama proses penyembuhan.

  1. Bedah Flap

Pada prosedur ini, dokter membuat sayatan pada gusi dan menarik kembali jaringan gusi untuk melakukan prosedur penskalaan dan perencanaan akar. Jaringan gusi akan disambung kembali setelah prosedur. Prosedur ini dapat mencegah risiko terjadinya kehilangan gigi.

  1. Pencangkokan Tulang

Pada kasus kerusakan tulang, dokter dapat mengambil fragmen tulang dari area lain di tubuh atau menggunakan bahan cangkok tulang khusus dan untuk memperbaiki tulang yang sakit di mulut. Hal ini dapat membantu menyangga gigi.

Konsultasi Dokter Gigi

Jika gigimu goyang, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter gigi untuk menentukan penanganan yang tepat. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi yang berpengalaman dan profesional. Tentunya kamu dapat membuat janji temu dengan dokter gigi di Klinik Gigi PUTIH Dental. Klinik ini berlokasi di Puri Kembangan, Jakarta Barat dan PIK, Jakarta Utara. 

Jangan khawatir, meski dilengkapi dengan teknologi yang modern dan fasilitas yang berkelas, Klinik Gigi PUTIH Dental menawarkan harga yang affordable dengan berbagai promo menarik. Jadi, segeralah buat janji temu dan konsultasikan gigimu!