Cabut Gigi Bungsu Apakah Sakit? Begini Prosedurnya

Breadcrumb

Pada kondisi tertentu, keberadaan gigi bungsu kerap membawa pada masalah gigi lainnya, seperti halnya impaksi gigi. Untuk itulah, diperlukan tindakan pencabutan gigi bungsu yang biasanya dilakukan sebagai prosedur rawat jalan dengan anestesi ringan. 

Pemulihan dari pencabutan gigi bungsu dapat memakan waktu hingga enam minggu, tetapi kebanyakan orang dapat kembali beraktivitas secara normal dalam satu atau dua hari.

Namun, cabut gigi bungsu apakah sakit? Mari mengulas lebih lanjut mengenai prosedur pencabutan gigi bungsu, beserta prosedur dan efek sampingnya.

Apa Itu Gigi Bungsu?

Gigi bungsu merupakan gigi yang tumbuh di bagian belakang gusi dan merupakan gigi terakhir yang tumbuh. Kebanyakan orang memiliki empat gigi bungsu (satu di setiap sudut). Gigi bungsu biasanya tumbuh melalui gusi pada akhir masa remaja atau awal usia dua puluhan. 

Pada saat tersebut, 28 gigi dewasa lainnya biasanya sudah ada di tempatnya, sehingga tidak selalu ada ruang yang cukup di dalam mulut untuk gigi bungsu tumbuh dengan baik. Akibat kekurangan ruang, gigi bungsu dapat muncul secara miring atau tersangkut dan hanya muncul sebagian. Gigi bungsu yang tumbuh dengan cara seperti ini dikenal sebagai gigi impaksi.

Kenapa Gigi Bungsu Harus Dicabut?

Gigi bungsu dapat tumbuh dengan baik dan tidak pernah menimbulkan masalah, sehingga tidak perlu dicabut. Namun tak jarang, gigi bungsu tersangkut di dalam gusi atau tulang rahang dan tidak tumbuh (gigi bungsu impaksi). 

Ketika hal ini terjadi, tentunya dapat menyebabkan infeksi, gigi berlubang, penyakit gusi, dan masalah kesehatan mulut lainnya. Gigi bungsu yang saling terbentur dengan gigi lainnya, atau belum menembus permukaan gusi dapat menyebabkan masalah gigi. Hal ini menyebabkan terperangkapnya makanan dan bakteri di sekitar tepi gigi bungsu, sehingga menyebabkan penumpukan plak. Kondisi tersebut dapat menimbulkan masalah gigi lainnya seperti:

  • Kerusakan gigi (karies gigi)
  • Penyakit gusi (juga disebut radang gusi atau penyakit periodontal)
  • Perikoronitis, yaitu ketika plak menyebabkan infeksi pada jaringan lunak yang mengelilingi gigi
  • Selulitis, atau infeksi bakteri di pipi, lidah atau tenggorokan
  • Abses, yaitu kumpulan nanah pada gigi geraham bungsu atau jaringan di sekitarnya sebagai akibat dari infeksi bakteri
  • Kista dan pertumbuhan jinak, meski sangat jarang, gigi bungsu yang tidak menembus gusi dapat mengembangkan kista (pembengkakan yang berisi cairan)

Baca Juga: Jenis-jenis Gigi, Anatomi dan Fungsinya

Prosedur Cabut Gigi Bungsu

  1. Persiapan Cabut Gigi Bungsu 

Pencabutan gigi bungsu dapat dilakukan oleh dokter gigi atau ahli bedah spesialis yang bekerja di rumah sakit. Jika dokter gigi merekomendasikan pencabutan gigi bungsu, mereka akan melakukan rontgen gigi untuk membantu mereka menentukan siapa yang harus melakukan prosedur ini.

Umumnya, akan dilakukan rontgen panoramic terlebih dahulu atau yang disebut juga dengan odontektomi. Rontgen ini berfungsi untuk mengetahui kondisi gigi bungsu yang mengalami impaksi gigi. Selain itu, juga membantu dokter gigi untuk mengetahui ukuran gigi posisi gigi, derajat kemiringan gigi, dan hubungannya dengan struktur anatomi lain yang ada di sekitar gigi.

  1. Pencabutan Gigi Bungsu 

Dokter biasanya akan memberikan suntikan anestesi lokal untuk mematikan rasa di area sekitar gigi. Pasien akan merasakan sedikit tekanan sebelum gigi dicabut, karena dokter gigi perlu memperlebar soket gigi dengan mengayunkan gigi ke depan dan ke belakang.

Tak jarang dokter gigi juga akan membuat sayatan kecil pada gusi, dan pada kondisi tertentu gigi perlu dipotong terlebih dahulu sebelum dicabut. Dibutuhkan waktu hingga 20 menit, atau bahkan lebih lama, untuk proses mencabut gigi bungsu. 

  1. Pemulihan Pasca Cabut Gigi

Kebanyakan orang hanya merasakan sedikit atau bahkan tidak ada rasa sakit setelah operasi. Namun, bisa jadi pasien akan mengalami pembengkakan dan ketidaknyamanan ringan selama tiga hari atau lebih. 

Setelah melakukan prosedur cabut gigi bungsu, mulut menjadi lebih rentan terhadap infeksi setelah operasi. Maka dari itu, penting untuk mengikuti instruksi dokter gigi untuk menjaga kebersihan luka di mulut. 

Kamu dapat berkumur dengan air garam, menghindari merokok, dan makan makanan tanpa potongan-potongan kecil seperti biji-bijian yang dapat tersangkut di gusi yang sedang menjalani pemulihan. 

Proses ini dapat memakan waktu beberapa hari hingga sepekan. Masa pemulihan setelah pencabutan gigi bungsu bisa jadi akan terasa  tidak nyaman, tetapi ini adalah cara terbaik untuk menghindari prosedur gigi yang lebih lanjut dalam jangka panjang.

Baca Juga: Alasan Beberapa Kondisi ini Tidak Boleh Cabut Gigi

Efek Samping Cabut Gigi Bungsu 

Seperti halnya prosedur pembedahan, pencabutan gigi bungsu juga memiliki risikonya tersendiri. Termasuk infeksi atau penyembuhan yang tertunda, yang keduanya lebih mungkin terjadi jika pasien tetap merokok selama masa pemulihan.

Efek samping cabut gigi bungsu yang mungkin terjadi adalah sensasi tumpul dan nyeri pada gusi atau rahang. Terkadang mulut akan mengeluarkan bau atau rasa tidak enak yang berasal dari soket gigi yang kosong. 

Selain itu, ada juga risiko kecil kerusakan saraf, yang dapat menyebabkan kesemutan atau mati rasa pada lidah, bibir bawah, dagu, gigi, dan gusi. Hal ini biasanya bersifat sementara, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, dapat bersifat permanen.

Konsultasi dengan Dokter Gigi

Sebelum cabut gigi bungsu, sebaiknya berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter gigi untuk mengenai kondisi kesehatan gigi dan mulutmu, serta langkah penanganan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Pastikan kamu memeriksakan gigi ke Klinik Gigi PUTIH Dental.Klinik ini menghadirkan layanan dan fasilitas yang terbilang mewah, tetapi dengan harga yang masih terjangkau. Selain itu, Klinik Gigi PUTIH Dental menawarkan promo spesial hanya untuk kamu. Yuk, segera konsultasikan kesehatan gigi dan mulutmu hanya di Klinik Gigi PUTIH Dental yang terletak di PIK, Jakarta Utara dan juga Puri Kembangan, Jakarta Barat.