Gigi Ngilu Saat Mengunyah: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Breadcrumb

Table of Contents

Menikmati makanan favorit yang bercita rasa nikmat tentu dapat meningkatkan suasana hati. Namun, tak jarang momen tersebut menjadi terganggu oleh masalah gigi yang menimbulkan rasa tidak nyaman, salah satunya gigi ngilu. Apakah kamu pernah merasakan gigi ngilu saat mengunyah? Apa penyebabnya? Mari mengulas lebih lanjut mengenai hal ini.

Penyebab Gigi Ngilu Ketika Mengunyah

Kenapa gigi ngilu ketika mengunyah? Terdapat beberapa alasan yang dapat menjadi penyebab gigi ngilu ketika digunakan untuk mengunyah makanan. Hal ini berarti terdapat suatu masalah pada gigi, dan mungkin saja kamu pernah mengalami salah satunya.

  1. Gigi Sensitif

Sensitivitas gigi, atau hipersensitivitas dentin, menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada gigi sebagai respons terhadap rangsangan tertentu, seperti suhu panas atau dingin. Sensitivitas gigi akan hilang dengan sendirinya, terutama jika disebabkan oleh penambalan atau pencabutan gigi.

Jika kamu mengalami gigi sensitif yang tidak kunjung sembuh, segeralah berkonsultasi dengan dokter gigi. Mungkin saja enamel gigimu sedang aus, atau akar gigi dalam keadaan terbuka. Dalam hal ini, kamu mungkin memerlukan perawatan tertentu untuk mengatasi masalah tersebut.

Beberapa orang secara alami memiliki gigi yang lebih sensitif daripada yang lain karena memiliki email yang lebih tipis. Akan tetapi, enamel gigi juga dapat terkikis karena menyikat gigi terlalu keras, menggunakan sikat gigi yang kasar, menggeretakkan gigi di malam hari secara teratur, serta makan atau minum makanan dan minuman yang bersifat asam.

  1. Gigi Berlubang

Gigi berlubang pada dasarnya adalah lubang yang terdapat pada gigi. Hal ini seringkali menjadi penyebab rasa sakit dan sensitivitas pada seseorang. Gigi berlubang juga dapat berkembang sebelum seseorang merasakan atau melihat gejalanya secara nyata. 

Gigi berlubang dimulai dari yang kecil dan secara bertahap menjadi lebih besar ketika lubang tersebut tidak ditangani dengan baik. Gejala-gejala gigi berlubang bergantung pada tingkat keparahan kerusakannya. Gejala-gejala tersebut meliputi sensitivitas gigi, nyeri gigi, lubang yang terlihat pada gigi, serta noda hitam atau putih pada gigi.

  1. Periodontitis

Penelitian menunjukkan bahwa periodontitis dimulai dengan peradangan yang disebut radang gusi. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit, terutama jika seseorang sudah memiliki kondisi peradangan lain seperti radang sendi. Penyakit yang menyerang gusi ini disebabkan oleh infeksi bakteri karena meradangnya jaringan lunak di sekitar gigi.

Jika tidak diobati, periodontitis akan mengikis tulang yang menyangga gigi, dan menyebabkan kehilangan gigi. Seseorang dengan periodontitis mungkin akan mengalami gusi merah, lunak, atau berdarah, kemudian penumpukan plak, bau mulut, hingga timbulnya rasa sakit dan ngilu.

  1. Maloklusi

Cara gigi bertemu ketika rahang menyatu disebut oklusi. Ketika gigi tidak saling menyatu dengan benar, hal ini berarti gigi dapat menjadi aus atau menyebabkan rasa sakit pada gigi ketika menggigit, atau bahkan menyebabkan rasa sakit pada rahang, istilah ini disebut juga dengan maloklusi.

Kondisi gigi yang tidak sejajar dapat terjadi ketika gigi tumbuh atau dari kebiasaan di masa kecil seperti mengisap jempol. Namun, hal ini juga bisa disebabkan karena rahang terlalu kecil dibandingkan dengan ukuran gigi.

Gejala maloklusi dapat berupa ketidaknyamanan atau kesulitan saat mengunyah. Penanganannya dapat dilakukan dengan beberapa metode perawatan gigi, termasuk penggunaan kawat gigi dan perbaikan gigi yang tidak teratur.

  1. Cedera pada gigi

Seseorang kadang tidak menyadari bahwa giginya retak sampai mereka menggigit makanan dan merasakan sakit. Rasa sakit tersebut bisa dengan cepat hilang, segera setelah gigitan dilepaskan. Rasa sakit tersebut juga bisa datang dan pergi.

Gejala lain dari gigi retak termasuk sensasi yang terasa seperti ada sesuatu yang tersangkut di antara gigi (meskipun sebenarnya tidak), dan rasa ngilu saat makan dan minum. Namun, beberapa orang tidak mengalami gejala sama sekali.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Gigi Ngilu, Penyebab dan Tips Mencegahnya

Cara Mengatasi Gigi Ngilu Saat Mengunyah

Gigi ngilu saat mengunyah dapat diatasi dengan beberapa perawatan atau bahan alami berikut ini:

  1. Air Garam

Saat gigi atau sakit ketika mengunyah, kamu dapat mencoba berkumur dengan air garam. Hal ini karena garam mempunyai sifat antiseptik yang dapat berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri di dalam mulut.

Larutkan setengah sendok teh garam ke dalam segelas air hangat. Kemudian Kumur dengan air garam tersebut selama 30 detik, secara berkala sampai rasa tidak nyaman di gigi berangsur hilang.

  1. Kunyit

Bumbu masak yang satu ini terkenal dengan kandungan curcuminnya yang mampu melawan bakteri penyebab infeksi, sehingga keberadaannya dapat meredakan peradangan. Ketika gigi ngilu saat mengunyah, pijatlah area gigi yang ngilu tersebut dengan bubuk kunyit panggang. Kamu juga dapat menggunakan pasta kunyit yang dicampurkan dengan garam dan minyak mustard.

  1. Air Madu

Madu juga memiliki sifat antiseptik dan antibakteri, sehingga dapat digunakan untuk mengatasi gigi ngilu. Caranya mudah, larutkan satu sendok madu ke dalam segelas air hangat, lalu kumurlah menggunakan larutan tersebut selama 30 detik. Ulangi langkah ini hingga gejala sudah terasa membaik.

Baca Juga: 7 Penyebab Gigi Ngilu dan Cara Mengatasinya

Merawat Gigi Sering Ngilu 

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan dalam rangka merawat gigi yang sering mengalami ngilu. Jika konsisten melakukannya, kamu dapat mengurangi intensitas ngilu hingga akhirnya menghilang. 

  1. Gunakan pasta gigi sensitif: Beberapa merek pasta gigi menyediakan varian produk untuk gigi sensitif. Dengan penggunaan yang teratur, kamu akan melihat adanya penurunan sensitivitas pada gigi. Sebelum itu, kamu mungkin perlu mencoba beberapa merek yang berbeda untuk menemukan produk yang paling cocok.

  2. Menjaga kebersihan mulut yang baik: Lakukan teknik menyikat gigi dan flossing yang benar untuk membersihkan seluruh bagian gigi dan mulut.

  3. Gunakan sikat gigi berbulu halus: Hal ini akan mengurangi abrasi sikat gigi pada permukaan gigi dan mengurangi iritasi pada gusi.

  4. Perhatikan konsumsi makanan: Sering mengonsumsi makanan yang sangat asam secara bertahap dapat melarutkan enamel gigi dan menyebabkan paparan dentin, serta dapat memperburuk sensitivitas dan memicu reaksi nyeri.

  5. Gunakan produk gigi berfluoride: Penggunaan obat kumur berfluoride setiap hari dapat mengurangi sensitivitas. 

Selain itu, temuilah dokter gigi secara teratur, yaitu setidaknya dua kali dalam satu tahun. Kamu dapat melakukan kontrol gigi, pembersihan, dan perawatan fluoride untuk menjaga kondisi gigi dan mulut tetap sehat. Kunjungi Klinik Gigi PUTIH Dental dan kamu akan bertemu dengan dokter serta staff yang ramah dan berpengalaman. Mereka akan membuat pengalaman perawatan gigi menjadi lebih menyenangkan dan tidak menakutkan. Belum lagi, ada promo spesial yang bisa kamu dapatkan, lho!

Yuk, segera kunjungi Klinik Gigi PUTIH Dental yang berlokasi di Puri Kembangan, Jakarta Barat dan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.