Gigi sensitif bisa dibilang sebagai salah satu masalah gigi yang cukup sering dikeluhkan. Menurut Oral Health Foundation, gigi sensitif dapat terjadi pada semua usia.
Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada mereka yang berusia 20-40 tahun. Walau demikian, lansia berusia di atas 70 tahun pun kerap mengeluhkan kondisi ini, tapi kebanyakan pada perempuan. Nah, untuk mengetahui uraian permasalahan gigi sensitif dan solusinya, simak penjelasan PUTIH Dental ini.
Apa Itu Gigi Sensitif?
Dilansir Cleveland Clinic, gigi sensitif adalah kondisi ketika lapisan dentin terbuka. Hal tersebut dapat terjadi karena resesi gigi atau ketika gusi menjauh dari gigi sehingga terlihat akarnya. Selain itu, juga karena keausan gigi.
Lebih jelasnya, gigi memiliki lapisan terluar (email), tengah (dentin), serta dalam (saluran akar gigi). Lapisan tengah gigi alias dentin sensitif terhadap dingin, panas, manis, dan asam. Oleh karena itu, lapisan ini perlu perlindungan dari email gigi agar tidak terpapar langsung dengan hal yang membuatnya sensitif.
Namun, ketika email gigi rusak, dentin mungkin terbuka sehingga memungkinkan kontak langsung dengan rangsangan dari luar. Hal inilah yang membuat gigi menjadi nyeri dan ngilu. Nah, kondisi inilah yang lantas disebut sebagai gigi sensitif.
Penyebab Gigi Sensitif
Penyebab gigi sensitif sebetulnya tidak hanya dari makanan. Ada pula beberapa hal lain yang bisa menjadi pemicunya. Menurut Webmd, berikut beberapa kemungkinan penyebabnya.
1. Kebiasaan Menyikat Gigi Terlalu Keras Atau Kencang
Menyikat gigi terlalu kencang dapat mengikis enamel pada gigi sehingga mengekspos dentinnya. Lambat laun, hal tersebut bisa menyebabkan gigi sensitif, teruma ketika terpapar pemicunya.
2. Menggertakan gigi
Dua kebiasaan ini dapat mengikis enamel gigi sehingga berbahaya bagi dentin, bahkan saraf gigi. Jika terus dibiarkan, ini pun bisa membuat gigi lebih sensitif.
3. Sering Menggunakan Mouthwash
Mouthwash memang bisa membuat nafas segar. Sayangnya, beberapa produk mouthwash di pasaran mengandung asam tinggi. Hal tersebut berbahaya bagi gigi karena dapat merusak enamelnya dan memicu gigi sensitif.
4. Penyakit Gusi
Gusi yang meradang dapat meningkatkan sensitivitas pada gigi. Pasalnya, ligamen pendukungnya hilang sehingga membuat dentin terlihat.
5. Konsumsi Makanan Tertentu
Kebiasaan mengonsumsi makanan asam, panas, dan dingin dapat menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif. Pasalnya, asam bisa mengikis enamel gigi sehingga dentin terekspos.
Selain kelima kondisi di atas, gigi sensitif juga bisa disebabkan oleh riwayat penyakit. Termasuk GERD dan maag.
Gejala Gigi Sensitif
Gigi sensitif dan sakit dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman. Terutama ketika melakukan beberapa hal berikut:
- Menyikat gigi atau menggunakan dental floss
- Menggunakan obat kumur beralkohol
- Terpapar suhu dingin
- Mengonsumsi minuman atau makanan manis, asam, panas, serta dingin.
Adapun gejala gigi sensitif tidak hanya nyeri atau ngilu, tapi penderita mungkin juga mengalami atau merasakan hal berikut:
- Terjadi pembengkakan gusi
- Perubahan sensasi di mulut
- Penyusutan gusi
- Bau mulut.
Diagnosis Gigi Sensitif
Diagnosis gigi sensitif dilakukan oleh dokter. Untuk itu, kamu perlu melakukan pemeriksaan di dokter atau klinik gigi terdekat.
Dilansir Healthline, saat pemeriksaan, dokter akan mengecek gigimu dan melihat apakah ada yang berlubang atau gusi berbuka yang mungkin menyebabkan gigi sensitif. Jika perlu, dokter mungkin melakukan foto rontgen untuk mengecek kondisinya, apakah gigi sensitif bisa dicabut atau perlu perawatan lainnya.
Cara Mengatasi Gigi Sensitif
Gigi sensitif tentu mengganggu aktivitas sehari-hari. Pasalnya, pada kondisi tertentu, rasa ngilu dan nyerinya bisa datang tiba-tiba. Oleh karena itu, coba terapkan cara mengatasi gigi sensitif berikut demi kenyamanmu.
- Menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif dapat membantu menghilangkan rasa ngilunya. Ada berbagai produk yang bisa dibeli, tetapi lebih baik apabila minta rekomendasi dokter.
- Dokter mungkin akan menyarankan pemilik gigi sensitif untuk melakukan perawatan fluoride. Pasalnya, zat ini dapat membantu melindungi dan menguatkan enamel gigi. Dengan kata lain, fluoride bisa mengurangi potensi nyeri atau ngilu karena gigi sensitif, seperti melansir Mayo Clinic.
- Cangkok gusi mungkin dilakukan jika penyebab gigi sensitif karena penyusutan gusi yang cukup parah. Tindakan ini dilakukan dengan mengambil jaringan gusi di area lain, lalu ditempel di permukaan gusi yang rusak. Berkat metode ini, dentin akan terlindung sehingga gejala gigi sensitif bisa sembuh. Tak cuma itu, cara ini pun dapat melindungi akar yang terbuka, lho.
- Apabila gigi sensitif menimbulkan rasa nyeri dan ngilu yang cukup parah, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan perawatan saluran akar. Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat pulpa yang rusak.
- Prosedur lain yang mungkin disarankan ialah tambal gigi. Dokter akan menyarankanmu melakukannya apabila penyebabnya adalah lubang pada gigi.
Di luar kelima cara ini, apabila gigi sensitif disebabkan oleh GERD, maka dokter akan meresepkan antasida untuk mengurangi sakitnya. Selain itu, dokter juga menyarankan pasien untuk menghindari hal yang menjadi pemicu gigi sensitif, misalnya konsumsi makanan tertentu.
Cara Mencegah Gigi Sensitif
Sebelum terlambat, cara mencegah gigi sensitif ini dapat diterapkan alih-alih mengobatinya. Dilansir Oral Health Foundation, berikut cara mencegah gigi sensitif yang bisa dilakukan:
- Gosok gigi minimal dua kali sehari, lakukan pada siang dan malam hari
- Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride setidaknya 1.350 ppm
- Pertimbangkan untuk menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif
- Pilih sikat gigi berbulu halus dan gosok gigi dengan gerakan melingkar kecil
- Ganti sikat gigi setiap 2-3 bulan sekali
- Setelah makan jangan langsung sikat gigi. Tunggu sekitar 1 jam karena beberapa makanan dapat melunakkan enamel gigi
- Kurangi konsumsi makananan dan minuman manis, bersoda, dan asam
- Apabila sering menggertakkan gigi, pertimbangkan untuk memakai pelindung mulut pada malam hari
- Lakukan pemeriksaan gigi secara teratur untuk menjaga kesehatannya, setidaknya 6 bulan sekali.
Gigi sensitif dapat menyebabkan gangguan tidur hingga membuat posisi gigi dan gusi jadi tidak sejajar. Oleh karena itu, pastikan untuk rutin melakukan perawatan atau berkonsultasi dengan dokter guna mencegah hal ini. Semoga uraian ini bermanfaat!