Gusi Bengkak Hingga Bernanah? Ini Cara Mengobatinya!

Breadcrumb

Table of Contents

Pernahkah Anda mengalami gusi yang bengkak dan mudah berdarah saat menyikat gigi? Kondisi ini bukan hanya mengganggu penampilan, tetapi juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan mulut yang lebih serius. Gusi bengkak berdarah seringkali diabaikan, padahal jika dibiarkan dapat menyebabkan berbagai komplikasi.

Gejala Gusi Bengkak

Gusi bengkak seringkali dimulai dengan gejala-gejala yang ringan dan mudah terlewatkan. Namun, jika dibiarkan,kondisi ini dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Berikut adalah beberapa gejala awal yang umum terjadi ketika gusi mulai bengkak:

  • Gusi memerah: Salah satu tanda paling awal adalah perubahan warna gusi menjadi lebih merah dibandingkan biasanya.

  • Gusi mudah berdarah: Saat menyikat gigi atau menggunakan benang gigi, gusi terasa lebih mudah berdarah.

  • Gusi terasa nyeri atau sensitif: Gusi mungkin terasa sakit atau perih, terutama saat mengunyah makanan atau terkena makanan yang panas atau dingin.

  • Bengkak ringan: Pada tahap awal, bengkak pada gusi mungkin masih tergolong ringan dan hanya terlihat pada area tertentu.

  • Napas tidak sedap: Penumpukan plak dan bakteri di sekitar gigi dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.

  • Rasa tidak enak di mulut: Anda mungkin merasakan rasa logam atau pahit di mulut.

Baca Juga : Kenali Gummy Smile dan Cara Mengatasinya 

Mengapa Gejala Awal Penting untuk Diperhatikan?

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter gigi. Semakin dini kondisi ini dideteksi dan ditangani, semakin besar kemungkinan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Penyebab Gusi Bengkak

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan gusi bengkak dan berdarah, antara lain:

  • Penyakit periodontal: Ini adalah penyebab paling umum. Penyakit periodontal merupakan infeksi pada jaringan yang menopang gigi, termasuk gusi.

  • Kurang menjaga kebersihan mulut: Sisa makanan yang menempel pada gigi dapat membentuk plak dan tartar yang mengiritasi gusi.

  • Kekurangan vitamin C dan K: Kedua vitamin ini sangat penting untuk menjaga kesehatan gusi.

  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Kondisi ini membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi pada gusi.

  • Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa obat, seperti obat pengencer darah, dapat meningkatkan risiko gusi berdarah.

  • Hormon: Perubahan hormon, seperti yang terjadi pada wanita hamil, dapat menyebabkan gusi menjadi lebih sensitif.

Cara Mengobati Gusi Bengkak

Berikut adalah rangkaian cara yang dapat Anda lakukan untuk mengobati gusi bengkak:

Perawatan di Rumah

  • Jaga Kebersihan Mulut:

    • Sikat gigi secara teratur: Minimal dua kali sehari dengan pasta gigi berfluorida.

    • Gunakan benang gigi: Bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi untuk menghilangkan plak dan sisa makanan.

    • Bilas mulut: Gunakan obat kumur antiseptik untuk mengurangi bakteri di mulut.

  • Kompres Dingin:

    • Kompres area gusi yang bengkak dengan es batu yang dibungkus kain selama 15-20 menit beberapa kali sehari. Ini dapat membantu mengurangi peradangan.

  • Kumur dengan Air Garam:

    • Larutkan setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat. Kumur larutan ini beberapa kali sehari untuk mengurangi peradangan dan membunuh bakteri.

  • Hindari Makanan Asam dan Pedas:

    • Makanan asam dan pedas dapat mengiritasi gusi yang bengkak.

  • Konsumsi Makanan Bergizi:

    • Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin C untuk mempercepat penyembuhan.

Perawatan Medis

Jika gejala tidak membaik setelah melakukan perawatan di rumah, segera konsultasikan dengan dokter gigi. Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan perawatan yang sesuai, seperti:

  • Scaling dan Root Planing: Prosedur pembersihan gigi secara mendalam untuk menghilangkan plak dan tartar yang menempel pada gigi dan di bawah garis gusi.

  • Obat-obatan: Dokter gigi mungkin meresepkan obat antibiotik atau obat kumur antiseptik untuk mengatasi infeksi.

  • Operasi: Pada kasus yang parah, mungkin diperlukan operasi untuk menghilangkan jaringan gusi yang terinfeksi atau memperbaiki kerusakan tulang.

Baca Juga : Cara Menyikat Gigi dengan Tepat dan Benar 

Tips Mencegah Gusi Bengkak

Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah gusi bengkak dan menjaga kesehatan mulut Anda:

  • Periksa Kesehatan Gigi secara Rutin: Kunjungi dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk pemeriksaan dan pembersihan gigi.

  • Hentikan Kebiasaan Merokok: Rokok dapat memperparah penyakit periodontal.

  • Kelola Stres: Stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit periodontal.

  • Sikat gigi secara teratur: Minimal dua kali sehari, pagi dan malam, dengan pasta gigi mengandung fluoride.

  • Gunakan benang gigi: Bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi setiap hari untuk menghilangkan plak dan sisa makanan.

  • Bilas mulut: Gunakan obat kumur antiseptik untuk membantu membunuh bakteri penyebab plak.

Penting untuk diingat bahwa perawatan diri di rumah hanya bersifat sementara dan tidak dapat menggantikan perawatan medis yang tepat. Jika Anda mengalami gejala gusi bengkak yang parah atau disertai demam, segera hubungi dokter gigi.

Gejala yang Perlu Diwaspadai:

  • Gusi bengkak yang semakin parah

  • Nyeri hebat pada gusi

  • Demam

  • Kelenjar getah bening di leher membengkak

  • Sulit menelan

  • Nafas berbau tidak sedap yang semakin parah

Dengan perawatan yang tepat dan pencegahan yang baik, Anda dapat mengatasi gusi bengkak dan menjaga kesehatan gigi serta mulut Anda. Pilihlah klinik gigi yang tepat dan terpercaya seperti PUTIH Dental, karena Dokter gigi di PUTIH Dental umumnya memiliki keahlian khusus dalam bidang periodonsia, yaitu ilmu yang mempelajari penyakit gusi dan jaringan pendukung gigi. Mereka telah menjalani pelatihan khusus untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai masalah gusi, termasuk gusi bengkak.

Klinik dental yang terpercaya seperti PUTIH Dental selalu mengutamakan kebersihan dan sterilisasi. Ini penting untuk mencegah terjadinya infeksi silang dan memastikan keamanan pasien.