Jangan Anggap Sepele! Ketahui Abses Gigi dan Cara Mengatasinya

Breadcrumb

Table of Contents

Pernahkah Anda merasakan sakit gigi yang tak tertahankan hingga wajah bengkak? Itu mungkin tanda adanya abses gigi. Kondisi ini merupakan infeksi serius yang memerlukan penanganan segera oleh dokter gigi. Jangan sepelekan,karena abses gigi bisa menyebabkan komplikasi yang lebih berbahaya.

Apa Itu Abses Gigi?

Abses gigi adalah kondisi medis yang ditandai dengan terbentuknya kantong berisi nanah di sekitar gigi atau gusi. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri yang tidak segera ditangani. Abses gigi dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat dan jika dibiarkan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Gejala dan Penyebab Abses Gigi

Abses gigi seringkali menimbulkan gejala yang cukup mengganggu dan tidak bisa diabaikan. Berikut adalah beberapa gejala yang umum terjadi:

  • Nyeri hebat: Rasa sakit yang berdenyut dan terus-menerus pada gigi atau rahang adalah gejala paling umum. Nyeri ini bisa sangat intens dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

  • Bengkak: Daerah di sekitar gigi yang terinfeksi seringkali membengkak, baik pada gusi maupun pipi.

  • Demam: Infeksi pada gigi dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh.

  • Kelenjar getah bening membesar: Kelenjar getah bening di leher atau rahang dapat membesar dan terasa nyeri.

  • Sensitivitas terhadap suhu: Gigi menjadi sensitif terhadap makanan atau minuman panas atau dingin.

  • Rasa tidak enak di mulut: Terasa ada rasa pahit atau tidak enak di mulut.

  • Bau mulut: Nafas menjadi tidak sedap.

  • Nyeri saat menelan: Jika infeksi menyebar ke tenggorokan.

  • Gigi goyang: Pada kasus yang parah, gigi yang terkena abses bisa menjadi goyang.

Penyebab Abses Gigi

Penyebab utama abses gigi adalah infeksi bakteri. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam gigi melalui celah atau lubang kecil pada gigi yang kemudian berkembang menjadi infeksi. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya abses gigi antara lain:

  • Karies (gigi berlubang): Lubang pada gigi adalah pintu masuk utama bagi bakteri untuk menginfeksi pulpa gigi (bagian dalam gigi yang mengandung saraf dan pembuluh darah).

  • Trauma pada gigi: Cedera pada gigi dapat menyebabkan kerusakan pada email dan dentin, sehingga bakteri lebih mudah masuk ke dalam gigi.

  • Penyakit periodontal: Penyakit gusi yang parah dapat merusak jaringan pendukung gigi, menciptakan kantong-kantong yang menjadi tempat berkembang biak bakteri.

  • Prosedur gigi yang tidak steril: Perawatan gigi yang tidak dilakukan secara steril dapat menyebabkan infeksi.

  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap infeksi, termasuk abses gigi.

Baca Juga: Apa itu Karies Gigi dan Bagaimana Cara Membersihkannya?

Proses Terjadinya Abses Gigi

  1. Infeksi Bakteri: Bakteri masuk ke dalam gigi melalui lubang atau celah kecil.

  2. Peradangan: Bakteri memicu peradangan pada jaringan di sekitar gigi.

  3. Pembentukan Nanah: Sistem kekebalan tubuh berusaha melawan infeksi dengan menghasilkan sel darah putih.Sel darah putih yang mati bersama dengan bakteri membentuk nanah.

  4. Terbentuknya Abses: Nanah yang terbentuk terperangkap dalam suatu kantong, membentuk abses.

Diagnosa Abses Gigi

Bagaimana dokter mendiagnosis abses gigi?

Untuk memastikan diagnosis abses gigi, dokter gigi akan melakukan beberapa pemeriksaan. Berikut adalah beberapa prosedur yang umum dilakukan:

1. Anamnesis

Dokter akan mengajukan pertanyaan mengenai gejala yang Anda alami, seperti:

  • Kapan gejala dimulai?

  • Seberapa parah rasa sakitnya?

  • Apakah ada faktor pemicu yang memperparah rasa sakit?

  • Apakah Anda pernah mengalami masalah gigi sebelumnya?

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada mulut dan gigi Anda. Pemeriksaan ini meliputi:

  • Memeriksa gigi: Dokter akan memeriksa setiap gigi untuk mencari tanda-tanda kerusakan, seperti gigi berlubang atau retak.

  • Memeriksa gusi: Dokter akan memeriksa gusi untuk melihat apakah ada tanda-tanda peradangan, seperti kemerahan, bengkak, atau nanah.

  • Menguji sensitivitas gigi: Dokter akan menguji sensitivitas gigi Anda terhadap panas, dingin, atau tekanan.

  • Memeriksa kelenjar getah bening: Dokter akan memeriksa kelenjar getah bening di leher untuk melihat apakah ada pembengkakan.

3. Pemeriksaan Penunjang

  • Rontgen: Pemeriksaan rontgen akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi akar gigi, tulang di sekitarnya, dan keberadaan abses.

  • CT Scan: Pada kasus yang lebih kompleks, dokter mungkin akan merekomendasikan CT scan untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail tentang struktur tulang rahang dan penyebaran infeksi.

Perawatan Untuk Mengobati Abses Gigi

Setelah diagnosis ditegakkan, dokter gigi akan merencanakan perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda. Tujuan utama pengobatan abses gigi adalah untuk menghilangkan infeksi, mengurangi rasa sakit, dan mencegah komplikasi.

Beberapa jenis perawatan yang umum dilakukan untuk mengatasi abses gigi antara lain:

Insisi dan Drainase Abses

  • Tujuan: Mengeluarkan nanah yang terkumpul di dalam abses.

  • Cara kerja: Dokter akan membuat sayatan kecil pada gusi untuk mengeluarkan nanah. Setelah nanah keluar, luka akan dibersihkan dan dibiarkan terbuka untuk beberapa saat agar sisa nanah dapat keluar dengan sendirinya.

Mencabut Gigi

  • Tujuan: Menghilangkan gigi yang sudah terlalu rusak atau infeksi sudah menyebar terlalu luas.

  • Cara kerja: Gigi yang terkena abses akan dicabut. Setelah pencabutan, dokter akan membersihkan area tersebut dan memberikan obat pereda nyeri.

Perawatan Saluran Akar

  • Tujuan: Menyelamatkan gigi yang terinfeksi.

  • Cara kerja: Dokter akan membersihkan saluran akar gigi yang terinfeksi, kemudian mengisi dan menyegelnya.Perawatan ini dilakukan untuk mencegah infeksi berulang.

Baca Juga: Cara Merawat Gigi Palsu Agar Tahan Lama

Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perawatan

  • Lokasi dan ukuran abses: Abses yang kecil dan dangkal mungkin hanya memerlukan drainase, sedangkan abses yang besar dan dalam mungkin memerlukan perawatan saluran akar atau pencabutan gigi.

  • Kondisi umum pasien: Pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah mungkin memerlukan antibiotik dalam dosis yang lebih tinggi.

  • Tingkat kerusakan gigi: Jika gigi sudah terlalu rusak, pencabutan gigi mungkin menjadi pilihan terbaik.

Penting untuk diingat:

  • Setiap kasus abses gigi berbeda. Dokter gigi akan menentukan perawatan yang paling tepat berdasarkan kondisi Anda.

  • Jangan tunda pengobatan. Semakin cepat abses gigi diatasi, semakin kecil risiko terjadinya komplikasi.

  • Ikuti petunjuk dokter: Patuhi semua petunjuk dokter mengenai perawatan dan konsumsi obat.

Setelah perawatan, Anda perlu melakukan perawatan lanjutan di rumah, seperti:

  • Menjaga kebersihan mulut: Sikat gigi secara teratur dengan pasta gigi berfluoride dan gunakan benang gigi.

  • Kumur dengan air garam: Untuk membantu membersihkan luka dan mengurangi pembengkakan.

  • Konsumsi makanan lunak: Hindari makanan yang keras dan panas untuk mengurangi rasa sakit.

  • Konsumsi obat sesuai resep dokter: Jangan lupa minum obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.

Memilih klinik gigi, khususnya untuk penanganan abses gigi, adalah keputusan yang penting. PUTIH Dental memang merupakan salah satu pilihan yang bisa dipertimbangkan karena memiliki reputasi yang baik. Ingat, kesehatan gigi adalah investasi jangka panjang. Pilihlah klinik gigi yang dapat memberikan perawatan terbaik dan sesuai dengan kebutuhan Anda.