Memakai Retainer Setelah Lepas Behel, Pentingkah?

Breadcrumb

Apakah kamu seorang pengguna behel atau kawat gigi? Umumnya, behel akan digunakan selama dua tahun, tetapi waktu ini dapat berbeda-beda tergantung kondisi gigi pengguna behel gigi. Waktu yang diperlukan bagi behel untuk memperbaiki masalah pada gigi dapat bergantung pada beberapa hal, tak terkecuali seberapa parah masalah pada gigi dan bagaimana kondisi kesehatan mulut secara keseluruhan,

Table of Contents

Perawatan Behel Gigi

Selama memakai behel gigi, tentu kamu akan memerlukan perawatan yang ekstra untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Plak dan karang gigi biasanya dapat menumpuk di sekitar behel gigi dan berbagai bagiannya. Hal ini dapat menyebabkan gigi berlubang dan radang gusi. 

Kamu dapat menggunakan benang gigi untuk membersihkan bagian gigi yang sulit dijangkau ketika memakai behel gigi. Masukkan ujung benang gigi yang pendek melalui ruang antara kawat lengkung utama dan bagian atas gigi yang paling dekat dengan gusi. 

Setelah tiba waktunya behel gigi dilepas, kamu diharuskan memakai retainer gigi untuk membantu menjaga posisi gigi yang baru pada tempatnya. Jika tidak memakainya, gigi dapat bergeser kembali ke posisi sebelumnya. Tak perlu khawatir, retainer gigi akan dipakai setiap saat selama 4 – 6 bulan pertama saja. Setelah itu, retainer mungkin hanya perlu dipakai saat tidur pada malam hari.

Baca Juga: Behel Gigi Anak: Jenis Behel, Tanda Membutuhkan, dan Kapan Memakainya

Mengenal Apa itu Retainer Gigi

Retainer gigi merupakan alat khusus yang dirancang untuk membantu menjaga gigi tetap pada posisi yang baru dan benar setelah pemasangan behel gigi. Alat ini sering diresepkan setelah perawatan ortodontik, seperti behel, untuk menjaga gigi agar tetap pada tempatnya setelah dibentuk ulang atau dikoreksi.

Sederhananya, behel gigi dapat menjaga gigi dalam posisi lurus untuk waktu yang lama. Setelah behel dilepas, tidak ada yang menahan gigi untuk kembali ke posisi semula. Pemakaian retainer inilah yang dapat membantu menjaga gigi tetap berada di tempat yang benar, sehingga gigi tidak bergerak.

Baca Juga: Gigi Gingsul: Penyebab dan Cara Mengobatinya

Pentingnya Menggunakan Retainer Setelah Pemasangan Behel

Gigi yang bergerak seiring berjalannya waktu setelah behel dilepas sejatinya merupakan hal yang normal. Gigi bisa saja akan bergeser dan bergerak, bahkan menjadi bengkok, berjejal, atau tidak sejajar. Hal ini dapat menyebabkan gigitan yang berlebih. Oleh karena itu, pemakaian retainer gigi sangat disarankan bagi mereka yang baru saja melepas behel gigi.

Ketika behel gigi dilepas, kondisi gigi akan menjadi sejajar dengan sempurna. Penggunaan retainer membuat gigi tetap pada posisi yang benar sehingga hasilnya akan bertahan lama. Selain itu, penggunaan jangka panjang dari retainer gigi juga dapat memberikan dampak untuk jangka yang panjang pula.

Jenis-jenis Retainer Gigi

Retainer gigi terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Semua jenis retainer ini tentunya membutuhkan petunjuk dari dokter gigi. Berikut ini jenis-jenis retainer gigi.

1. Retainer Permanen 

Retainer permanen terdiri dari sebuah kawat tebal, ataupun lebih dari satu kawat yang disatukan. Kawat ini kemudian dilengkungkan dan disesuaikan dengan bentuk gigi yang sudah rapi setelah pemasangan behel gigi.

Jenis retainer ini dipasang pada bagian dalam gigi depan pasien agar tidak bergerak. Biasanya, retainer permanen digunakan pada gigi rahang bawah dan tidak dapat dilepas-pasang sendiri oleh penggunanya. Pelepasan dan pemasangan retainer permanen harus dilakukan oleh ortodontis. 

Retainer permanen biasanya digunakan pada gigi yang memiliki kemungkinan besar dapat relapse. Selain itu, juga pada pasien yang sulit untuk mengikuti petunjuk penggunaan retainer removable, misalnya seperti anak kecil.

2. Retainer Hawley

Jenis retainer Hawley adalah retainer gigi yang bisa dilepas-pasang. Retainer Hawley, atau yang disebut juga dengan retainer kawat, dapat dilepas untuk dibersihkan dan juga untuk makan.

Keuntungan lainnya dari penggunaan retainer Hawley adalah dapat disesuaikan, dapat memilih warna plastik sesuai dengan selera, tidak mudah terkena noda, serta tahan lama hingga bertahun-tahun. Penggunaannya yang dapat dilepas-pasang tentu membuat pengguna dapat lebih menjaga kebersihan gigi dan mulut.

3. Retainer Bening

Jenis retainer yang ketiga adalah jenis yang bisa dilepas. Juga disebut retainer cetakan, retainer ini dirancang untuk membentuk dan menyesuaikan dengan posisi gigi Anda yang baru dengan sempurna.

Retainer plastik bening telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir karena hampir tidak terlihat dan lebih mungkin untuk dipakai. Retainer ini tidak sama dengan Invisalign, yang digunakan untuk merapikan gigi, bukan mencegah gigi bergeser dari posisinya.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Dental Spa?

Prosedur dan Harga Retainer

Prosedur pemasangan retainer gigi tergantung pada jenis retainer yang ingin digunakan. Berikut ini prosedur pemasangan retainer.

1. Retainer Lepasan

Dokter gigi akan terlebih dahulu membuat cetakan gigi menggunakan dempul gigi. Proses pencetakan ini berguna untuk meniru posisi gigitan dan tata letak gigi ke dempul. Kemudian, laboratorium akan menggunakan cetakan tersebut untuk membuat retainer dari plastik atau akrilik. Biasanya dibutuhkan waktu satu pekan atau lebih hingga retainer selesai dibuat.

Tak sedikit pula yang mencetak gigi secara digital yang hanya menggunakan tongkat genggam untuk mengambil gambar gigi dan gusi. Selanjutnya, sistem komputer akan menggabungkan gambar-gambar tersebut, serta menciptakan model tiga dimensi dari mulut pasien.

2. Retainer Permanen

Pada retainer permanen, dokter gigi akan terlebih dahulu menggunakan kawat logam untuk mengukur penempatan yang tepat pada gigi pasien. Biasanya, dokter akan menggunakan lem untuk memasang kawat pada tempatnya.

Proses yang rumit ini membutuhkan waktu lebih lama daripada membuat retainer lepasan. Akan tetapi, pasien tidak perlu menunggu berhari-hari, sebab retainer permanen akan segera digunakan bahkan ketika kamu meninggalkan klinik gigi pada hari yang sama.

Pada umumnya, harga retainer gigi permanen dan bening berkisar pada Rp1.500.000 sampai Rp2.000.000. Sementara itu, retainer Hawley dibanderol dengan harga yang lebih murah, tetapi tidak akan terlalu jauh selisih harganya dengan kedua jenis retainer gigi lainnya.

Jika kamu ingin menggunakan retainer, konsultasikanlah dulu kondisi gigi dan mulut dengan dokter gigi yang terpercaya dan berpengalaman seperti yang ada di Klinik Gigi PUTIH Dental. Klinik ini menawarkan perawatan yang painless, high quality, serta affordable.

Kamu dapat berkonsultasi di Klinik Gigi PUTIH Dental yang berlokasi di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara ataupun di Puri Kembangan, Jakarta Barat. Klinik Gigi PUTIH Dental menghadirkan berbagai perawatan gigi yang eksklusif dan berkualitas, dan tentunya dilakukan oleh dokter gigi yang juga berpengalaman. Segera buat janji temu sekarang dan dapatkan promo spesialnya!